Kremlin Peringatkan Eropa: Sanksi ke Rusia Bisa Jadi Senjata Makan Tuan
Rusia Klaim Tahan Banting, Eropa Justru Terancam
Kremlin memperingatkan bahwa semakin keras sanksi yang dijatuhkan Uni Eropa terhadap Rusia, maka semakin besar pula dampaknya terhadap ekonomi Eropa sendiri. Rusia menyebut sanksi tersebut sebagai “ilegal” dan mengklaim telah membangun ketahanan ekonomi yang membuatnya lebih resisten dibanding tahun-tahun awal invasi ke Ukraina.
Ekonomi Rusia Bangkit, Eropa Tertinggal
Meski sempat menyusut pada 2022, ekonomi Rusia berhasil tumbuh lebih cepat dibanding Uni Eropa pada 2023 dan 2024. Presiden Vladimir Putin bahkan menyebut pertumbuhan ekonomi Rusia mencapai 4,3%, jauh di atas pertumbuhan Uni Eropa yang hanya 0,9%.
Sanksi Baru Tanpa Dukungan AS
Komisi Eropa sebelumnya mengusulkan putaran baru sanksi yang menargetkan sektor energi, perbankan, dan industri militer Rusia. Namun, Amerika Serikat menolak memperketat sanksi, membuat upaya Eropa terkesan berjalan sendiri.
Kremlin: Hanya Logika yang Bisa Bawa Rusia ke Meja Perundingan
Menanggapi pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron bahwa sanksi akan memaksa Rusia bernegosiasi, Kremlin menegaskan bahwa hanya logika dan argumen yang bisa membawa Rusia ke meja perundingan, bukan tekanan ekonomi.
Dalam konflik geopolitik, sanksi bisa jadi pedang bermata dua. Dan menurut Rusia, Eropa kini tengah menggenggam sisi tajamnya.